Pada hari Minggu, 30 Agustus 2009 yang lalu, aku jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII merupakan miniatur
Contoh kebudayaan lokal yang dimiliki Indonesia antara lain rumah adat Joglo, Gadang, Limas, Tari Lilin, Tari Topeng Reog, Tari Pendet, lagu Jali-jali, Kicir-kicir, Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Ronggeng, Gamelan, Angklung, Kecapi, Wayang, Tortor, Patung Budha, Keris, Asmat, Batik, Ulos, Songket, Sinden, Babad Tanah Jawa, Hang Tuah dan lain sebagainya.
Diantara kebudayaan lokal yang di miliki
Melalui pejabat yang berwenang yaitu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, sedang berusaha menjadikan Batik dan Angklung sebagai Intangible Heritage (produk kebudayaan tidak berbentuk benda) versi UNESCO yang diperkirakan akan selesai pada Oktober 2009. Dan pada tanggal 2 Oktober 2009 nanti, UNESCO akan mengukuhkan Batik sebagai World Heritage (Warisan Budaya Dunia).
Sebelumnya, pada tahun 2003, Wayang sudah terdaftar di UNESCO sebagai Intangible Heritage. Keris juga diakui sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Semoga saja usaha ini dapat terlaksana dengan baik dan kebudayaan lokal
Melihat fenomena yang terjadi, mari kita sebagai bangsa Indonesia ikut memelihara dan menjaga agar budaya-budaya lokal tidak diklaim oleh negara asing sebagai budaya lokal mereka. Peran serta semua warga negara beserta aparat sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan budaya lokal dan juga pelestariannya. Terkadang dengan adanya klaim-klaim yang dilakukan oleh bangsa asing yang seperti ini membuat nasionalisme jadi tumbuh subur karena sama-sama merasa tidak terima dengan perlakuan bangsa asing.
Artikel ini juga diikutsertakan dalam "Kompetisi Menulis Artikel Se-JAGAD MAYA"
No comments:
Post a Comment